Senin, 22 Februari 2016

Misteri Ruangan Kosong Di Sekolah

Misteri Ruangan Kosong Di Sekolah




Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 27 November 2015

“Dina, kamu mau ke mana?” tanya Dita sambil mengejarku.
Aku menoleh ke arah Dita, temanku. Aku menatap Dita dengan heran karena wajah Dita tampat terlihat khawatir.
“Aku mau ke ruangan kosong itu,” jawabku.
“Apa?!” Dita terkejut, lalu ia mulai ketakutan. “Kamu jangan ke sana!” teriak Dita sambil menarik tanganku.
“Kenapa?” tanyaku. Aku berusaha melepaskan tanganku, tapi Dita tidak mau melepaskan.
“Kamu tidak tahu, Dina. Bahwa, ruangan kosong itu angker,” jawabnya. Aku hanya terdiam mendengar jawaban Dita, tapi aku tidak percaya.
“Aku tidak percaya!” ucapku. Dita menatapku dengan tajam. Ia benar-benar terkejut mendengar jawabanku.
“Kamu harus percaya dengan perkataanku, Dina. Dulu, ada seorang gadis yang bernama, Risya. Risya dibunuh oleh kawan-kawannya karena Risya sangat dibenci oleh kawan-kawannya. Sejak ia dibunuh, arwahnya mulai bergentayangan di ruangan kosong itu, tempat peristiwa itu terjadi,” cerita Dita.
Tapi, aku masih tidak percaya dengan ceritanya Dita. Mungkin itu ceritanya yang dibuat-buat supaya aku merasa ketakutan.
“Huh! Aku tidak peduli! Aku masih tidak percaya padamu! Kalau kamu takut, kamu pergi saja!” bentakku pada Dita.
“Iya sudah kalau kamu tidak percaya!” sahut Dita dengan marah, sambil beranjak pergi. Aku bergegas memasuku ruangan kosong itu. Ruangan itu memang terlihat kosong! Lantai-lantai yang masih kotor dan banyak sarang laba-laba yang menempel benda-benda yang tersisa di ruangan ini.
Tiba-tiba, aku merasa ada seseorang yang memegang tanganku. Ketika aku menolah ke belakang, tidak ada orang. Aku mulai merasa ketakutan saat aku melihat lantai-lantai yang penuh banyak darah. Dan ulat-ulat yang menjijikkan.
“Sepertinya aku harus pergi dari sini,” gumamku. Aku segera berlari menuju pintu, namun aku terkejut melihat sesosok gadis muncul di hadapanku. Gadis itu memegang sebuah pisau tajam yang sudah berlumuran darah.
“Si… siapa kamu?” tanyaku ketakutan. Gadis itu hanya diam saja. Wajahnya terlihat sangat seram. Baju yang ia kenakan juga penuh darah. Badannya penuh dengan goresan-goresan luka dan sebagian badannya mulai membusuk.
Gadis itu segera mendekatiku. Aku pun semakin ketakutan. Gadis itu menatapku dengan dingin. Ia terus berjalan mendekatiku. Bau yang tidak sedap tercium olehku.
“Kenapa, kamu di sini? Seharusnya, kamu tidak usah masuk ke dalam ruangan ini. Karena, kamu telah memasuki ke dalam ruangan ini. Maka, kamu harus dibunuh!” kata gadis itu sambil mengangkat pisaunya.
“Jangan!!!” teriakku ketakutan. Aku langsung berlari dan ke luar dari ruangan kosong itu. Tiba-tiba, aku tidak sengaja menabrak seseorang. Sehingga kami terjatuh.
“Dita!” Rupanya, orang yang ku tabrak tadi adalah Dita.
“Aduh, sakit! Eh, Dina. Kamu kenapa?” Dita segera menolongku berdiri.
“Aku tadi bertemu hantu di ruangan kosong itu,” jawabku ketakutan.
“Ka… kamu bertemu dengan hantu,” jawab Dita terbata-bata. Aku mengangguk.
“Aku kan, sudah bilang padamu jangan masuk ke ruangan kosong itu. Itulah akibatnya,” kata Dita.
“Maafkan aku. Aku memang salah,” jawabku merasa bersalah.
Sejak saat itu, aku tidak memasuki ruangan itu. Ketika aku melewati ruangan kosong itu, aku melihat gadis itu menatapku sambil terseyum sinis, lalu ia pun menghilang.

sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-horor-hantu/misteri-ruangan-kosong-di-sekolah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar