Minggu, 21 Februari 2016

Berani Mencoba

Berani Mencoba




Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 14 February 2016

Aku bernama Rivan aku berusia 12 tahun aku sudah kelas 6 SD. Hobiku membaca. Di sekolah aku termasuk kategori anak pendiam, tapi entah kenapa di sekolah banyak sekali yang meledekku, “Dasar payah. Dasar payah!!” Kata orang yang meledekku, aku hanya terdiam dan membaca buku novel kegemaranku. Keesokkan harinya aku pergi ke sekolah dengan sepedaku, setelah sampai di sekolah aku melihat di papan pengumuman ada beberapa lomba yang akan dilaksanakan di SD GBRJ, ada lomba lari, lomba menari, lomba menyanyi, dan lomba menulis cerpen. Saat aku tengah asyik melihat lihat pengumuman tiba-tiba terdengar suara bel masuk. Ting, Tong. Akhirnya aku masuk kelas, wali kelasku -Bu Rima- bicara kepada murid-muridnya.
“Nah murid-murid tadi kalian sudah melihat kan di papan pengumuman? Ada berbagai macam lomba? nah Ibu ingin kalian ikut serta dalam lomba tersebut, apa ada yang ingin ikut lomba?” Tidak ada satu pun murid yang ingin ikut lomba. Lalu Bu Rima berkata, “Tidak apa.. jangan malu, pede saja!! Lebih baik berani mencoba daripada menjadi orang yang takut untuk mencoba..” Mendengar perkataan Bu Rima tadi aku langsung mengajukan diri untuk ikut lomba menulis cerpen. Saat aku mengajukan diri tiba-tiba ada yang meledekku, “Hahaha mana mungkin dia bisa!!” aku hanya diam walaupun mendapat ledekan dari teman-temanku. Saat waktunya pulang aku baru ingat. Lomba akan diadakan besok. Akhirnya aku bergegas pulang dan mencoba melihat-lihat cerpen di google.
Keesokan harinya, aku ikut kumpul di tempat lomba (SD GBRJ). Saat ada di sana, tiba-tiba aku mendengar suara. “Bagi yang merasa ikut lomba menulis cerpen silahkan masuk kelas B. Aku dan para peserta lainnya mencari-cari kelas tersebut, dan ketemu. Setelah masuk kelas ternyata yang mengikuti lomba menulis cerpen ada 107 anak. Sontak aku kaget. Tba-tiba.. Kring, Kring waktunya lomba menulis cerpen dimulai. Akhirnya aku duduk di kursi yang telah disediakan. Para peserta dibagikan kertas HVS yang ukurannya lumayan besar. Beberapa menit kemudian.
“Lomba menulis cerpen dimulai dari 3-2-1!” kata salah seorang panitia.
Para peserta langsung menulis cerpen hanya aku yang terdiam dan nyaris mengangis. Tiba-tiba dalam pikiranku teringat perkataan Bu Rima, “Lebih baik berani mencoba daripada menjadi orang yang takut untuk mencoba..” karena ingat dengan perkataan itu aku akhirnya menjadi semangat dan terus menulis. 15 menit kemudian. “Ya. Lomba menulis cerpen telah selesai. Silahkan kumpulkan hasil karya kalian..” Para peserta mengumpulkan hasil karyanya. Setelah ke luar dari kelas semua peserta terlihat ada yang senang, sedih, dan lainnya. Aku merasa gembira karena aku berani mencoba.
Keesokan harinya. Kepala Sekolah -Pak Ian- Mengumpulkan murid-murid di lapang sekolah. Kemudian Pak Ian berkata, “Murid-murid, kali ini salah satu murid kita ada yang mengharumkan nama baik sekolah kita. Siapakah dia.. Rivan. Silahkan maju ke depan Rivan dan wali kelasnya Bu Rima…” Aku kaget dan merasa sangat senang. “Rivan telah menjadi juara 3 menulis cerpen di SD GBRJ. Tepuk tangan untuk Rivan.” Kata Pak Ian. Prok, Prok, Prok. “Dan ini dia pialanya!! Dipersilahkan Rivan untuk mengambilnya. Setelah hari itu tidak ada lagi yang meledekku dan orang-orang yang meledekku meminta maaf kepadaku. Dan aku maafkan. Aku senang dan bangga karena Berani Mencoba.
Cerpen Karangan: Diaz Rio

sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-motivasi/berani-mencoba.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar